NASKAH DRAMA
KELOMPOK 4
XI IPA 1
SMAN NEGERI
2 MODEL WATAMPONE
Tokoh :
1. Adiara Firdhita
sebagai firdhi (pacar fidy)
2. Nurqadryanti
Hasanuddin sebagai nunu (anak udik)
3. Muhammad
Fadly Hafid sebagai fidy (pacar firdhi)
4. Sri
Hardianti Baharuddin sebagai sri (teman firdhi)
5. Putri Amalia
sebagai amalia (teman firdhi)
6. A. Irdam Hidayat
sebagai irdam (teman fidy)
7. A. Fajar Bone
Putra sebagai fajar (ayah firdhi sekaligus teman nunu)
01.
(Pagi sudah sedari tadi menyambut, biru awan
yang terhampar luas sebagai atap bagi setiap makhluk yang hidup dimuka bumi,
walau tak terlihat langsung oleh dhita dan ibunya, namun kebahagiaan di suasana
itu sangat tergambar jelas diwajah mereka.
Firdhi dan ibunya duduk dimeja makan sambil menyantap makanan yang ada
dihadapan mereka masing-masing)
02.
Ibu firdhi : kamu
suka sama kampus barunya ?
03.
Firdhi : belum tau ma !
kan ini hari pertama firdhi
04.
Ibu firdhi : mmm …
kalau gitu semoga hari pertama kamu menyenangkan .
05.
Firdhi : makasih ma ! (
selesai makan, membereskan tas lalu bersiap pergi dan mencium mamanya) firdhi
pergi dulu yah ma.
06.
Ibu firdhi : iya,
hati-hati yah
07.
(tak berapa
lama dengan perjalanan yang cukup singkat, firdhi telah tiba dikampus barunya,
berjalan hingga akhirnya tiba dikelas dan betapa kagetnya firdhi ketika
mendapati kursi depan yang sebelumnya dia pesan malah ditempati nunu)
08.
Firdhi : (berjalan
menghampiri nunu) heh, kamu siapa ?
09.
Nunu : (dengan santai
menjawab) kenalkan aku nunu
10.
Firdhi : aku nggak minta
kamu memperkenalkan diri, tapi kamu terlalu berani
11.
Nunu : berani kenapa ?
12.
Firdhi : iya,
berani-beraninya nempatin kursi ini ! kamu tau ? kursi ini udah aku pesen jauh
sebelumnya.
13.
Nunu : (bingung) hah ?
kamu punya hak apa untuk memesan kursi ini ? kamu mahasiswi, aku mahasiswi, aku
pikir-pikir punya hak sama untuk duduk dimanapun kita mau.
14.
Firdhi : kamu terlalu
banyak bicara, pake Tanya apa hakku segala ! kamu harus tau satu lagi, aku
firdhi anak pemilik yayasan dikampus ini, ngerti ?
15.
( ditengan
perdebatan, tiba-tiba datang sri dan amalia dan tanpa buang waktu langsung
menghampiri firdhi dan membantunya)
16.
Sri : ada apa fir
?
17.
Firdhi : nih, masa dia
berani ngambil kursi yang udah ku pesan
18.
Amalia : masa ! memangnya
anak siapa dia ?
19.
Sri : kayaknya sih
anak dari orang udik. Liat aja dari mukanya
20.
Firdhi cs : (tertawa
terbahak-bahak)
21.
Firdhi : eh,
ngomong-ngomong dosen gak masuk ? soalnya udah jam berapa nih
22.
Sri : kayaknya sih
nggak, dosen nggak masuk hari ini
23.
Amalia : bagus, supaya
kita bisa puas ngasih cewek ini pelajaran
24.
(tiba-tiba fidy datang )
25.
Fidy : ada apa ini ?
26.
Firdhi : (dengan manja
mengadu pada fidy) ini nih dy, masa dia mau ngambil kursi yang udah aku pesan !
27.
Fidy : tapi, kalian
nggak perlu semarah itu kan ! ini Cuma masalah kursi
28.
Firdhi : lho ! kamu kok
malah belain dia sih !
29.
Fidy : aku nggak
belain dia. Tapi, emang kalian yang keterlaluan pake marah-marah segala
30.
Firdhi : kok kamu marah
?
31.
Fidy : aku nggak
marah, aku Cuma kecewa sama kamu, karena akhir-akhir ini kamu terlalu egois,
agresif, dan pemarah.
32.
Firdhi : lho ! kamu kok
malah ngungkit-ngungkit hubungan kita
33.
Fidy : firdhi ! kamu
dulu nggak gini ! kamu baik, tapi kenapa sekarang kamu harus jadi kayak gini ?
aku capek sama kamu yang sekarang, dan kalau kamu nggak mau berubah lebih baik
kita putus !
34.
Firdhi : hah ? putus,
kalau kamu berani putusin aku aku , aku nggak bakal mikir panjang buat
ngeluarin kamu dari kampus ini
35.
Sri : astaga …
fidy, firdhi itu sayang kamu, tega yah kamu seperti itu
36.
Amalia : iya nih, masa
lebih milih cewek udik ini dari pada firdhy (sambil mendorong nunu)
37.
Firdhi : ayo sri, lia …
kita pergi aja dari sini (firdhi cs pun meninggalkan kelas itu )
38.
Fidy : (menuju nunu
dan membantunya berdiri) kamu baik-baik aja kan ?
39.
Nunu : iyaa, aku
baik-baik aja, makasih
40.
Fidy : iya, omongan
mereka jangan diambil hati yah.
41.
(senja tiba,
mengantar matahari kembali tertidur. Setelah seharian menyinari dunia, senja
itu pun mengantar firdhi yang termenung dikamarnya untuk kembali memutar memori
masa lalu ketika keluarganya masih utuh)
42.
Firdhi : ( melihat foto
dirinya, ayah, dan ibunya sambil tersenyum ) andai semuanya bisa kembali (tapi
kembali murung ketika mengingat percekcokan ayah dan ibunya, lalu melempar foto
itu) benci ayah ….
43.
(dan keesokan harinya, diruang kelas itu semua mahasiswi telah
duduk denganrapi memperhatikan dosen)
44.
Ibu nina : kalian tentu
sudah dewasa, saya fikir tugas ini bukanlah hal yang sulit
45.
Irdam : tugas apa tuh
ibu ?
46.
Ibu nina : bertepatan dengan
hari valentine yang sebentar lagi tiba. Oleh karena itu, saya menugaskan kalian
untuk membuat puisi cinta
47.
(semua mahasiswi berseru kegirangan)
48.
Irdam : iyaa bu …pasti
puisi saya yang paling bagus
49.
Fajar : sory yah. Gue
adalah orang teromantis dikelas ini. Pasti yang punya puisi bagus tuh, gue …. !
50.
Ibu nina : sudah sudah,
kerjakan dulu kemudian akan ketahuan siapa yang terbaik. Baik ibu tinggal dulu
yah.
51.
Mahasiswa : iya ibu …
52.
(kelas sepi,
saat tiba-tiba fidy masuk menyimpan
sepucuk surat lalu pergi, dan tak berselang sama datanglah nunu yang langsung
mendapati sebuah surat. karena penasaran, nunu pun mendekatinya dan mendapati
tulisan di sampul surat “untuk nunu”. Nunu membacanya sambil tersenyum sendiri
lalu pergi.)
53.
(dari kelas
nunu lalu kekantin, nunu sengaja menaruh surat fidy di atas meja lalu
memandanginya sambil tersenyum. Dari kejauhan firdhi cs memperhatikan tingkah nunu)
54.
Firdhi : eh … nunu kenapa tuh senyam senyum
sendiri
55.
Sri : iyaa kenapa yah
56.
Amalia : kita kesana yuk!
57.
Firdhi : ayo cepet-cepet
58.
(nunu sedang
mengerjakan tugas puisi dari dosen di kantin. Saat tiba-tiba firdhi cs datang dan
merebut surat fidy)
59.
Firdhi : (merampas puisi
dan surat) eh, apa nih ? liat dong
60.
Nunu : jangan fir
61.
Firdhy : wah … ini surat
dari fidy yah ? wah … ini balasan dari kamu ? jadul banget sih pake
surat-suratan segala
62.
(sri dan
amalia lalu memegang tangan nunu dan memaksanya untuk naik berdiri di atas
meja, sedangkan firdhi membaca surat nunu dengan mimic lebay. Seluruh orang
dikantin menertawai, mengejek dan melemperai nunu dengan mie instan. Nunu
merasa malu dan menangis lalu berlari mengambil bukunya)
63.
Nunu : kalian apa-
apaan sih, emang aku salah apa sama kalian ? (menangis, mengambil buku lalu
pergi)
64.
Amalia : ini nih yang gue
tunggu-tunggu
65.
Firdhi : yes, kita
berhasil
66.
Sri : asik, puas
gue
67.
(di tempat
lain duduklah nunu sendiri merenung dan tiba-tiba fajar menghampiri nunu)
68.
Fajar : hey, kamu
kenapa ? kok nangis sih ?
69.
Nunu : (sambil mengusap
air matanya) oh, nggak kok
70.
Fajar : kamu nggak
bisa bohongin aku
71.
Nunu : tadi di kantin
aku di permaluin
72.
Fajar : apa ? siapa
yang melakukannya ? firdhi cs yah ?
73.
Nunu : (dengan sebel
menjawab) ih kamu udah tau pake nanya …
74.
Fajar : kan cuman mau
pastiin. Udah sahabatku, tidak perlu sedih, aku selalu ada untukmu
75.
Nunu : makasih
76.
(pagi itu semua mahasiswa berkerumun di sebuah papan pengumuman
yang mengumukan kegiatan mapala, dan diantara kumpulan mahasiswa ada fidy dan
irdam)
77.
Irdam : eh, fidy kamu
ikutan kemah ini?
78.
Fidy ; nggak tau juga
nih !
79.
Irdam : ikut aja
80.
Fidy : mmm (berfikir)
ok deh !
81.
(di ruang kelas firdhi cs sedang berbincang-bincang)
82.
Amalia : kamu mau ikutan
kemah mapala nggak ?
83.
Firdhi : kemah ?
84.
Amalia : iya kemah !
85.
Firdhi : hmm, gimana yah
?
86.
Sri : ikutan aja
deh. Soalnya fidy ikutan juga loh
87.
Amalia : ikut aja deh
88.
Firdhi : iya iya iya
89.
(semua mahasiswi MAPALA telah tiba di lokasi perkemahan, terlihat
firdhi cs selalu menyuruh-nyuruh dan hanya bersantai)
90.
Firdhi : eh, fadly
bawain barang-barang aku dong. Eh, sekalian dirikan tenda juga yah
91.
(firdhi,
sri, dan amalia hanya duduk dan menikmati cemilan yang mereka bawa tanpa
memperdulikan teman-teman mereka yang sedang bekerja)
92.
(tiba saat
malam yang begitu indah dan tepat di bawah taburan bintang terlihat mahasiswa
sedang bernyanyi riang dan fadly terlambat datang lalu lebih memilih untuk
duduk diantara nunu dan irdam dari pada duduk dengan firdhi cs.)
93.
Irdam : eh, dari mana
aja ?
94.
Fidy : gak dari
mana-mana
95.
Irdam : kok duduk
disini? Kenapa nggak sama pacar kamu tuh
96.
Fidy : nggak usah
ngeledek deh
97.
(disisi lain amalia teriak dan membentak nunu dan fajar yang
sedang asyik bernyanyi)
98.
Sri : idih … !!!
suara pas-pasan aja kok mau nyanyi ! diem aja mendingan (dengan muka menghina)
99.
amalia :iya tuh, PD
banget nyanyi, kayak suara mereka aja yang paling bagus, KD kalah cempreng tuh(sambil tertawa)
100.irdam : udah-udah sekarang itu waktunya kita semua gembira-gembira,
bukannya bertengkar gini
101.(api unggun
itu berlangsung singkat dan semua bubar karena malam telah larut, keesokan
paginya, ibu nina membacakan jadwal piket dan yang mendapat tugas adalah firdhi
cs)
102.Firdhi : bodo amat kita yang masak.
103.Amalia : iya nih seharusnya tuh ibu kalau mau nyuruh sama orang orang
yang pantas dong
104.Dosen : sudah-sudah kerjakan saja. Ibu tinggal dulu yah
105.Amalia : eh, gue punya ide, kita paksa si udik itu aja
106.Sri : iya bener,
107.Firdhi : hey kamu, iya kamu …
108.Nunu : aku ?
109.Amalia : iya kamu oon
110.(tapi tanpa disadari fidy,irdam,
fajar mendengar pembicaraan firdhi cs)
111.Fidy : jangan kasar gitu dong
112.Fajar : iya … jadi cewe yang lembut dikit
113.amalia : helooo fajar . . . . tidak usah sok ngebelain loh, gue tau kok
kalau loh itu suka sama si udik itu, hahahaha (tertawa)
114.firdhi : iya nih, kamu juga fidy, bukannya ngebelain aku
115.fidy : firdhy. Harus berapa kali aku bilang sama kamu aku nggak
suka kamu yang sekarang. Aku akan terus begini jika kamu masih bersikap seperti
itu.
116.Nunu : sudah, biar saya saja yang masak
117.Fajar : aku bantu deh ….
118.(saat fajar dan nunu memasak.
Firdhy,fidy, sri, amalia, dan irdam melanjutkan percekcokan mereka)
119.Irdam : iya nih fir, betul kata fidy. Kamu sekarang beda dari yang
dulu.
120.Dhita : (hanya terdiam dan kesal)
121.Sri : jangan menyalahkan firdhy terus dong, firdhy seperti
ini karena . . . .
122.Firdhi : (sambil memotong pembicaraan sri dan menutup mulutnya) udah
deh, jangan diterusin lagi
123.Fidy : ada apa sih sebenarnya ?(dengan mimik yang heran)
124.Firdhi : tidak ada apa kok dy, udah sana kembali ke tenda kamu gih
125.(fidy pun kembali ke tendanya dan
tak lama berselang tiba-tiba HP firdhi berdering ternyata yang menelepon adalah
ibunya dan membawa kabar buruk untuk firdhy)
126.Firdhi : (dengan wajah senang mengangkat telepon ibunya) halo mama,
ada apa ? kangen yah sama firdhi ! apa ???
harta kita di sita oleh bank ? mama bercanda deh ( sambil menutup
telepon dari ibunya dan melemparkankan HPnya ke dalam tenda)
127.Sri : apa ? kamu udah nggak punya harta lagi ?
128.Firdhi : iya, semua hartaku udah di sita oleh bank karena hutang
ayahku dulu
129.Amalia : idih, jadi sekarang kamu jadi gembel dong
130.Firdhi : (karena kesal melihat sahabatnya ngomong seperti itu maka
firdhi pun jadi kesal dan spontan menjawab) emang kenapa ? masalah buat loh ?
131.Sri : eh, tidak usah nyolot dong. Sekarang kamu bukan
siapa-siapa lagi. Boro-boro mau temenan sama kamu, deket kamu aja kita nggak
mau. Iyakan lia
132.(sri dan
amalia pun pergi begitu saja, tapi dibelakang tenda nunu mendengar semuanya dan
langsung menghampiri firdhi yang sedang sedih di tenda)
133.Nunu : sabar yah fir, itulah hidup. Ada yang namanya roda kehdupan
yang senantiasa berputar. Jangan sedih, ini adalah cobaan dari tuhan
134.Firdhi : makasih yah, kenapa kamu baik sama aku, akukan suka
menyakitimu. Apa kamu tidak dendam sama aku ?
135.Nunu : kata ibuku jika ada orang yang menyakitimu jangan pernah
menyakitinya juga tapi tetaplah bersikap baik kepadanya karena manusia itu
hatinya bisa luluh karena kebaikan.
136.Firdhi : jadi, kamu mau bertemah sama aku ?
137.Nunu : kenapa tidak?(sambil
tersenyum)
138.Firdhi : (memeluk nunu) makasih yah, sekali lagi aku minta maaf atas
semua kelakuanku yang menyakiti hatimu
139.Nunu : iya … hmm jangan sedih dong, oia kalau aku boleh tau kamu
seperti ini karena apa sih ?
140.Firdhi : hmmm ini baru kali pertama aku menceritakannya kepada
seseorang, ayah dan ibuku telah bercerai gara-gara ayahku selalu saja pulang
malam dan alasannya lagui ada urusan d’kantorlah, aku sering mendengar ayah
memarahi ibu bahkan mereka selalu bertengkar. Mungkin karena masalah itu aku jadi
seperti sekarang ini. Seperti yang selalu fidy katakan pemarah dan egois.
141.( tapi di
tenda sebelah ternyata fidy, irdam, dan fajar tak sengaja mendengar firdhi dan
nunu bercakap. Mereka pun menghampiri firdhi dan nunu)
142.Fidy : jadi karena itu kamu berubah ?
143.Firdhy : kamu bisa liat sendiri kan tingkahku selama ini, maav jika
selama ini aku tidak menceritakannya padamu.
144.Fidy : maafin kata-kataku yang kasar kemarin yah(sambil berjabat tangan)
145.Firdhi : iyaaa, (sambil
tersenyum)
146.Irdam : nah gitu dong, makanya fir kalau ada masalah itu di cerita,
bukannya di pendam sendiri.
147.(tiba-tiba
sri dan amalia pun datang menghampiri firdhi,fidy,nunu,irdam, dan fajar dengan
wajah penuh penyesalan)
148.Sri : fir, maafin kita yah. Jujur kita nggak sanggup ngehancurin persahabatan ini.
149.Amalia : iya fir, maaf yah. Kami ngaku salah
150.Firdhi : iya sahabatku (dengan
wajah yang ceria)
151.(mereka pun
tertawa gembira dan saling merangkul)
152.Sri : aku ma lia minta maaf yah nu.
153.Nunu : iya, aku maafin
154.Fidy : ok. Sekarang semua jadi lebih baik. Kebencian kita
tinggalkan di tempat ini dan jangan biarkan persahabatan ikut menyatu dengan
kebencian.
155.(mereka
semua berkumpul)
156.Amalia : eh, tunggu dulu . ada yang ketinggalan nih
157.Nunu : siapa siapa siapa ?
158.Amalia : ibu nina
159.(semua
mahasiswi itu berteriak memanggil ibu nina)
160.Mahasiswi : ibu nina , gabung yuk
161.(kemah itu
seakan menyimpan kenangan yang begitu berharga dan penuh dengan hikmah
SELESAI
JUDUL
MAKA-NYA SHARE DONG ^_^
Ada makna di Balik semua cerita
4 comments:
kelompok terkompak =)) (y)
yah.. setuju :D
iyyakaah.... -_-
jadi kenapami??? :p
Post a Comment